Mamuju,Jejakrakyat.com – Tim Koordinator Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD)Subkomponen 2B Kabupaten Mamuju telah melaksanakan Workshop Penyusunan dan Finalisasi Materi Sekolah Lapang.
Kegiatan ini di selenggarakan di Kantor Desa Rante Mario,Kecamatan Tommo,Kabupaten Mamuju,Provinsi Sulawesi barat,Senin (16/10/2023).
Dalam kegiatan tersebut,selain Tim Koordinator P3PD Kabupaten Mamuju,juga di hadiri oleh kades Rante Mario,Syahrir,BPD Desa,Para Kaur dan peserta sekolah lapang.
Ketua Tim Koordinator P3PD Kabupaten Mamuju,Ardi mengatakan bahwa Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) merupakan program dari kementerian desa melalui Subkomponen 2B dalam Peningkatan Kapasitas Masyarakat dan Sistem Akuntabilitas Sosial atau lebih di kenalnya sebagai desa inklusif.
“Alhamdullillah,desa Rante mario mulai tahun ini program P3PD telah berjalan dengan sasaran adalah kelompok rentang dan marginal,”ungkapnya.
Lanjut kata Ardi bahwa Subkomponen 2B ini lebih banyak berbicara tentang peningkatan kapasitas masyarakat sebab desa inklusif sesungguhnya, bagaimana masyarakat dilibatkan dalam pembangunan desa terutama kelompok rentang dan marginal yang ada di desa ini.
“Jadi kegiatan hari ini,kami berharap agar masyarakat mengangkat segala permasalahan yang ada di desa,karna situasi dan kondisi di desa masyarakat yang lebih tau yang mana lebih banyak di butuhkan oleh Masyarakat makanya kami menyusun materi ini berdasarkan kebutuhan Masyarakat desa Rante Mario.
Ia juga berharap dari materi yang di angkat ini ada perubahan di masyarakat setidaknya bisa berkembang baik itu rumusan-rumusan RPJMDesa maupun sebagai pemimpin di desa itu sendiri dengan materi-materi yang di pelajari,”harap Ardi.
Sementara itu Kades Rante Mario,Syahrir mengungkapkan bahwa kegiatan sekolah lapang ini merupakan tindak lanjut dari hasil pembentukan kader desa inklusif kemarin.
Tujuan daripada Sekolah lapang ini adalah sebagai pembuka wawasan bagi aparat desa dan masyarakat dengan berbagai pengetahuan yang di berikan oleh pendamping desa inklusif.
“Saya kira hal ini sangat positif karna semua peserta diberikan ilmu dan pemahaman bagaimana pembangunan desa ini kedepan,”tutup Syahrir.
